cinta hati mama

cinta hati mama

Jumaat, 28 September 2012

Tazkirah~7 Perangkap Syaitan~


Assalammualaikum,

7 Perangkap Setan
Mengutip salah satu ulama terkenal, Ibnu Qayyim al-Jauzi, di sini ingin saya berbagi tentang sebuah nasihat baik yang semoga bermanfaat bagi kita semua. Dalam kutipannya tersebut, setidaknya ada 7 (tujuh) tingkatan godaan setan terhadap manusia.
Pertama, setan mengajak manusia kepada kemusyrikan. Pada level ini, setan mencoba mengecoh asas keimanan manusia untuk mengingkari Allah SWT sebagai Tuhan yang harus disembah. Seruan kepada kemusryikan ini terus mengalami perkembangan dan penyesuaian di setiap masa. Namun, pada hakikatnya, seruan kemusyrikan ini mengajak manusia untuk mengingkari Allah SWT, Tuhan Yang Esa, dan membelokkan keimanan manusia kepada tuhan-tuhan lain (thagut), yang bisa berbentuk uang, kekayaan, dan sebagainya.

Jika seorang manusia berhasil lepas dari jeratan setan yang pertama, maka setan terus menggoda manusia dengan tipuan yang kedua, yakni seruan kepada khurafat dan bid’ah. Esensi amal yang masuk dalam kategori khurafat dan bid’ah adalah ketika amalan tersebut tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Banyak orang yang merasa telah menghimpun banyak amal-amal saleh, niatnya sudah benar dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Namun, karena ilmu yang sedikit dan tidak mau bertanya kepada alim-ulama, maka terjebaklah manusia-manusia itu kepada seruan setan, dengan menjalankan khurafat dan bid’ah yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasul.

Lepas dari dua muslihat tersebut, setan tidak berputus asa menjebak manusia. Maka pada tingkat ketiga ini, setan menipu manusia yang telah beriman dan beramal shaleh, untuk melakukan dosa-dosa besar. Tidak masalah bagi setan, jika ada orang-orang yang beriman dan beramal saleh, selama mereka melakukan dosa-dosa besar. Karena, bisa jadi, keimanan dan amal saleh seseorang akan rusak ketika mereka terbiasa melakukan dosa-dosa besar.

Keempat, ketika orang-orang yang beriman dan mengamalkan amal saleh berhasil lepas dari tipuan dosa-dosa besar, maka setan terus membujuk manusia untuk terkecoh melakukan dosa-dosa kecil. Dosa-dosa kecil memang tidak seberat dosa-dosa besar, apa lagi amal yang bernuansa khurafat, bid’ah, dan kemusyrikan. Namun, dosa-dosa kecil yang dilakukan secara rutin dipastikan akan menutupi mata hati manusia (nurani). Sehingga, manusia yang terbiasa melakukan dosa-dosa kecil akan kehilangan nurani-nya, hingga kemudian hidayah Allah SWT, tidak akan pernah menyentuh hati manusia tersebut. Di sinilah, sudah sepatutnya kita menghindari dosa-dosa kecil, sekecil apapun.

Di level kelima, di mana setan telah gagal menyeru manusia kepada kemusyrikan, khurafat dan bid’ah, dosa-dosa besar, hingga dosa-dosa kecil, maka setan terus mencoba menjerumuskan manusia untuk terkecoh dengan amal-amal yang melalaikan secara berkelanjutan. Amal-amal ini tidak menimbulkan dosa bila diamalkan, namun tidak juga memberikan pahala dan manfaat bagi yang melakukannya. Dalam tingkatan ini, setan terus mencoba mempengaruhi manusia agar tidak berbuat kebaikan, tapi terhenti amalnya pada perbuatan yang sama sekali tidak memberi manfaat, sia-sia.

Di tingkat yang lebih tinggi (keenam), setan terus mencoba memperdayai manusia. Ketika seseorang sudah memiliki akidah yang lurus, amal yang benar, menjauhkan diri dari perbuatan dosa-dosa besar, dosa-dosa kecil, bahkan dari sekedar amal yang sia-sia, maka setan terus menggoda manusia tersebut untuk gagal dalam memberikan prioritas amal. Ketika dihadapan manusia yang beriman tersebut hadir pilihan-pilihan amal kebajikan yang bervariasi nilai-nilai kebaikan dan kebermanfaatannya, maka setan mencoba menggelincirkan manusia tersebut kepada amal yang nilai kebaikan dan kebermanfaatannya paling rendah dari semua pilihan amal yang tersedia. Pada level ini, seharusnya kita bisa mengukur kadar amal yang hendak dilakukan berdasarkan kebermanfaatannya.

Di level tertinggi (ketujuh), merupakan level di mana para nabi, rasul, dan para ulama penerus nabi dan rasul berada. Pada level ini, setan tidak lagi menampakkan godaan-godaan yang bersifat metafisik. Namun, setan yang telah frustasi ini dengan usaha yang keras mencoba mengecoh manusia melalui serangan yang bersifat psikologis, bahkan serangan fisik, sebagaimana dahulu telah dirasakan oleh para nabi, rasul, dan para ulama penerus para nabi dan rasul. Setan di level ini menyamar menjadi manusia yang menyebarkan fitnah-fitnah kepada orang-orang yang beriman untuk menghentikan ibadah dan amal kebaikannya. Bahkan, tidak segan, setan-setan tersebut menampakkan diri baik dalam wujud jin dan manusia, untuk mencelakakan orang-orang yang beriman.

Barangkali, sulit bagi kita yang notabene manusia-manusia biasa yang tak pernah luput dari kelalaian untuk menyamai ‘kelas’ kita sebagaimana para Nabi, Rasul, dan ulama warasatul anbiyaa. Namun, tidak semestinya juga kita berputus asa dalam amal kebaikan. Tidak ada salahnya bagi kita untuk mengup-grade diri dari perangkap-perangkap setan. Idealnya, kita berada di level keenam, persis di bawah tingkatan para Nabi, Rasul, dan ulama penerusnya. Adalah ketika kita senantiasa lurus dalam aqidah, benar dalam amal, selalu terjaga dari dosa-dosa kecil apalagi dosa-dosa besar, serta sangat menjaga diri dari perbuatan yang sia-sia.

Karena, kita selalu menyibukkan diri dengan amal-amal kebaikan. Yang bahkan dengannya, kita diharuskan untuk membuat prioritas amal yang memiliki kandungan kebermanfaatan terbanyak. Ketika itu, kita menjadi insan yang gemar menabur kebajikan kepada setiap orang di sekeliling kita, bahkan lingkungan alam tempat kita menetap, menjadi rahmatan lil ‘alamiin.

seminar PUSPANITA MQA~keganasan rumah tangga~24/9/12~






Jumaat, 21 September 2012

Tazkirah : Hutang


asalamuaikum...lama tak buka blog yg dah huru -hara ne.. sori juga dah lama tak jengah blog kekawan...bila free-free ita singgah lah ya...sori semua...saja nak syer ne..peringatan buat diri ita juga banyak hutang juga..bila nak langsai entah.....

Assalammualaikum dan Selamat Pagi,

(HUTANG)

Dari Abdillah bin Abu Qatadah, dari Abu Qutadah , bahawasanya ia telah mendengar dia menceritakan tentang Rasulullah , bahawasannya beliau telah berdiri di antara para shahabat kemudian menyebutkan, “Sesungguhnya Jihad fi Sabilillah dan Iman kepada Allah itu adalah amal-amal yang paling utama.” Maka berdirilah salah seorang shahabat kemudian dia berkata: “Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu jika saya terbunuh fi sabilillah, apakah semua dosa- dosa saya terhapus?” kemudian Rasulullah menjawab: “Ya, jika engkau terbunuh fi sabilillah sedangkan engkau sabar, semata-mata mencari pahala, maju terus, tidak mundur.” Kemudian Rasulullah berkata: “Bagaimana tadi apa yang engkau katakan?” Ia bertanya: “Bagaimana pendapatmu jika saya terbunuh fi sabilillah, apakah semua kesalahan saya akan terhapus? Maka Rasulullah menjawab: “Ya, kecuali hutang (tidakakan terhapus), kerana sesungguhnya Jibril mengatakan demikian kepadaku.” (HR Muslim).










Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Jiwa seorang mukmin tergantung kerana hutangnya, sampai hutang itu dilunaskannya.” (HR. At Tirmidzi)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Orang yang mati syahid diampuni semua dosanya kecuali hutangnya.” (HR. Muslim)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: "Demi yang jiwaku ada ditanganNya, seandainya seorang laki-laki terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan lagi, lalu dia terbunuh lagi dua kali, dan dia masih ada hutang, maka dia tidak akan masuk syurga sampai hutang itu dilunaskan." (HR. Ahmad)

Al Qadhi ‘Iyadh Rahimahullah menjelaskan bahwa hak-hak yang terkaitan dengan manusia mesti diselesaikan sesama manusia. (Ikmalul Mu’allim, 6/155. Al Syarh Shahih Muslim, 6/362)

Imam Al Munawi Rahimahullah mengatakan: Maksud hutang di sini adalah semua hak sesama manusia samada berupa darah, harta, dan kehormatan. Hal itu tidak diampuni dengan mati syahid.

Hutang di atas adalah hutang yang dilakukan oleh orang yang tidak berniat untuk melunasinya, padahal dia mampu.




Ada pun bagi yang berniat melunasinya, tetapi ajal menjemputnya, atau orang yang tidak ada harta untuk membayarnya, dan dia juga berniat melunasinya, maka itu dimaafkan bahkan Allah Ta’ala yang akan membayarnya.

Al Qadhi ‘Iyadh mengatakan: Hal ini berlaku bagi orang yang memiliki sesuatu (mampu) untuk melunasi hutangnya. (Al Ikmal, 6/155).

Berkata Imam As Syaukani Rahimahullah: Ini terikat pada siapa saja yang memiliki harta yang dapat melunasi hutangnya. Ada pun orang yang tidak memiliki harta dan dia bertekad melunaskannya, maka telah ada beberapa hadits yang menunjukkan bahwa Allah Ta’ala akan menolong melunaskan untuknya. (Nailul Authar, 4/23)

Juga dikatakan oleh Imam Ash Shan’ani Rahimahullah: Yang demikian itu bagi siapa saja yang berhutang namun dia tidak berniat untuk melunasinya. (Subulus Salam, 3/51)

Ini juga dikatakan Imam Al Munawi: Perbincangan tentang ini berlaku pada siapa saja yang ingkar terhadap hutangnya. Ada pun bagi orang yang berhutang dengan cara yang dibenarkan dan dia tidak melanggar perjanjinya, maka dia tidaklah terhalang dari syurga. (Faidhul Qadir, 6/ 559)

Ringkasan :

1. Orang yang ada hutang tidak akan dapat masuk syurga.

2. Jangan ada niat untuk TIDAK MAHU BAYAR hutang.

Lampiran :





(Lihat akaun di atas, alangkah senangnya hidup tanpa hutang)
  




Orang tua menanam lada
Hutan belukar sudah ditebas
Kurangilah hutang yang ada
Agar kehidupan ini lebih bebas


Sekian, terima kasih.


Khamis, 13 September 2012

nak minta tolonggggggggggggg ne....

Tak tahu nak cite apa sebenarnya..kak ita cuba nak up-load gambar cakap kuoata dah penuh..dan tak reti nak buat macam ne...dah banyak padamkan pic-pic dalam blog masih tak boleh sesiapa boleh bantu..tolongggggggggggg kak ita...

Rabu, 5 September 2012

papa lepaskan gian memancing~2/12/12~

pada hari ahad pukul 2 petang papa bawa semua anak dan maksu gi memancing ikan kat sungai depan mid Velly dapat 3 ekor ikan keli besar ikan keli ne..dan ikan puyu maksu dapat...ikan keli ne bagi semua kat orang coz trak makan..dan maksu bela ikan puyu aje..seronok hubby dapat lepaskan gian memancing..masa raya ari tu tak dapat ikan pun memancing dengan along ita,paksu hanif dan laki ita...ne..senyummmmmmmmm aje lah...hubby suka memancing tapi tak makan ikan sungai...







Selasa, 4 September 2012

sambut merdeka virsi arisya~ 1/9/12~

bendera ne dapat masa kat stadium tu..arisya ne sebuk lah malaysia,melaysia dia sebut..lepas tu ita ajar  arisya laungkan merdeka...lepas tu papanya tak ada keja buat anaknya mcm ne...siap arisya buat tangan 1 Malaysia..dah letih terus tido...kelakar lah tengoknya...arisya bila kat rumah ita jarang pakai kan baju ...panas dan kulit arisya sensitif...sayang anak mama ne...











Isnin, 3 September 2012

1st buat coklat

terlebih dulu nak ucapkan terima kasih kat blog fieda...senang nak buatnya dan berbaloi-baloi..kalu nak beli sikit aje..bila buat tu boleh simpan dalam peti ais buat stok anak-anak suka makan coklat dan papanya juga..ita banyak buat coklat oreo..tapi agak manis juga...yg doremon ne anak-anak suka....boleh buat lagi nanti...he..he..tengok budak sibuk ne..macam anak kucing...











Hari Kemerdekaan ke 55 tahun 2012~31/8/12~


Jemputan Menghadiri Perhimpunan Janji Ditepati Sempena Sambutan Hari Kemerdekaan Ke 55 Tahun 2012 Peringkat Kebangsaan yang akan diadakan seperti ketetapan berikut:
 Tarikh          :  31 Ogos 2012 (Jumaat)                         
                              Masa            :  8.00 malam
 Tempat        :  Stadium Nasional Bukit Jalil


pergi lah ita bersama rakan-rakan,KPT nak 300 orang wakil..yang datangnya 13 orang wakil MQA,ajak hubby ita sekali...pehhhhhhhhhhhhh memang meriah...1st time ita masuk stadium ne..biasa kat luar-luar aje.bila jom heboh.hubby selalu lah masuk tengok bola...merdeka-merdeka..ita lahir kan bulan merdeka 26/8..so semangat tu lebih lah sikit..sakit tekak ne menjerit dan menyanyi..he..he..seronok...tapi penat..anak-anak adik ipar jaga...tq maksu...